Wednesday, December 10, 2008

Ladang Bunga Matahari-Saraburi

Numpang majang foto lagi (pesanan Lakcie-edit:bukan pesanan Lakcie dink)

Ini Gajah. Bukan, bukan yang pake baju ma tudung! Gajahnya entu nyang gede


Klo ini foto menara pemancar tilpun nun di kejaohan sono (Maap, ga jelas fotonya. Abis jaoh seh menaranya en kamera gw zoom nya ga bisa banyakan)


Nah ini neh Photo bunga mataharinya. Ga tanggung2, close up!!


Lagi.....


Lagi....
Nah lho, bunganya tertunduk malu di photo terus-terusan.....


Kuda....
Suwer dah ini kuda.....


Ini bunga matahari kontet bwat supenir


Ini andong....., eh pedati ding, eh delman ding, eh apa dokar yah??????
Ngawur!! Jelas2 itu angkot kuning yg lagi parkir koq


Klo ini? Hi..hi..hi.. ga kasi tau ah, malooo >_<

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Iya deh, iya................................gw ngaku
Itu photo gw pake wig

-Nyaa-

Thursday, December 4, 2008

Horeluya


Judul: Horeluya
Pengarang: Arswendo Atmowiloto
Tebal Buku: 240 hal
Penerbit: GPU

Cerita tentang keluarga biasa yg terdiri dari ayah (Kokro), ibu (Eca), anak perempuan satu2nya (Lilin), paklik (Naya), Buklik (Ade).
Keluarga biasa ini menjadi tidak biasa setelah Lilin (biasa dipanggil Lin) divonis penyakit kelainan darah plus mendapat bonus Kokro diberhentikan dari perusahaannya karena efisiensi. Di awal cerita mengalir maju mundur, waktu skrg bergantian dg flashback. Cerita dibangun dengan bagus, penggunaan kata-kata yg hebat berhasil menggambarkan suasana bingung, kacau & rasa takut kehilangan Lin dari seluruh anggota keluarga lainnya. Bagaimana keluarga menyikapi permintaan2 aneh Lin (misalnya Lin ingin merayakan Natal di rumahnya dg salju spt di cerita2) dg panik karena beranggapan permintaan itu bisa jadi akan menjadi permintaan terakhir Lin. Buku ini juga banyak diselipi dialog keagamaan (dalam hal ini dari sudut pandang Katolik) yg menggugah pertanyaan kepada diri kita sendiri. Sayangnya cerita yg dibangun dengan demikian bagus diakhiri dg (terlalu) ringan [imho]. Semua problem dapat diselesaikan dg baik tanpa adanya kejutan. Tapi secara keseluruhan novel ini sangat layak dibaca.

Dexter


Judul: Dexter
Pengarang: Jeff Lindsay
Jumlah Hal: 374 Hal
Penerbit: Dastan

Novel yg bercerita ttg seorang Analis Cipratan Darah di Kepolisian Miami. Cara penceritaan mengambil sudut pandang orang pertama, dalam hal ini seolah yg bercerita adalah si tokoh utama, Dexter.

Berawal dari masa lalu kelam, yg tidak pernah dideskripsikan dg jelas, Dexter tumbuh menjadi seorang berkepribadian ganda, dimana alter ego-nya sering disebut dg Dark Passenger. Di satu sisi ia adalah seorang pria yg menarik, sopan dan biasa2 saja tapi di bila bertemu dg pembunuh2 keji dia berubah menjadi predator bagi para pembunuh tersebut. Tumbuh dewasa dalam asuhan keluarga polisi berperan besar membentuk aturan2 main dalam perburuan terhadap mangsanya.

Kali ini Dexter berhadapan dg kasus pembunuhan yg mirip sekali dg modus operandinya sendiri. Bersih, rapi dan -menurut Dexter sendiri- artistik. Bekerja sama dengan sudara angkatnya, Deborah, yg juga seorang detektif di kepolisian Metro Miami, Dexter harus berperang melawan ketertarikannya terhadap sang pembunuh yg dianggap melanggar aturan mainnya untuk mencegah jatuhnya korban2 baru.

Alur cerita mangalir dg baik, penuh dg lelucon2 cerdas dan akhir yg bagus dilihat dari kadar kejutan. Hanya sayang gaya bahasa yg digunakan sering terlalu berputar-putar & kurang lugas sehingga kadang mengganggu keasyikan membaca, namun secara keseluruhan Dexter adalah buku yg pantas dikoleksi.