Wednesday, October 15, 2008

Eropa Hari Ke-2

3 Oktober 2008
Paris - City Tour

Pagi-pagi sarapan di hotel dengan menu Sosis, Croissant, roti tawar, telur rebus, selai beberapa macam, butter, sereal, dan minumannya teh, kopi dan jus jeruk. Croissant-nya lembut, enak. Anehnya tidak ada french toast di menu sarapan.
Di tengah udara dingin sekitar 7 C kami berangkat dari hotel ke kota Paris, lalu-lintas padat, rupanya macet tidak hanya di Jakarta.


Supir bus menggunakan alat GPS untuk mencari jalan yang lebih lengang.
Hotel kami cukup jauh dari pusat kota setelah lewat 1 jam barulah tiba di pusat kota Paris.
Tujuan pertama kami Arc de Triomphe.


Arc de Triomphe


ukiran di dinding Arc de Triomphe

Di sini kami bertemu dengan local guide, setelah foto-foto, perjalanan dilanjutkan ke Eiffel Tower yang dibangun pada tahun 1888-1889. Selama perjalanan ke Eiffel Tower dapat melihat cantiknya kota Paris dengan bangunan-bangunan lama yang terawat baik.



Setiba di Eiffel Tower kami menuju East tower (kaki sebelah timur) untuk naik ke lantai 2 menggunakan lift yang sudah disediakan, dengan membayar tentunya (€ 7,8).

(di foto dari atas lift)

Kalau ada yang mau mencoba kekuatan kaki, disediakan tangga untuk naik ke atas menara, tiket masuk untuk naik tangga € 4.



Kami berkeliling memandang kota Paris dari ketinggian 115 meter. Di atas angin bertiup sangat kencang, dingin sekali tangan sampai membeku rasanya.

Foto dari lantai observasi di lantai 2.




Saat turun dari Eiffel Tower, hujan mulai turun. Perut pun sudah mulai bernyanyi, kami langsung menuju restoran Chinese Food.
Badan menjadi hangat setelah perut terisi penuh. Makanannya biasa saja, tidak terlalu istimewa, seperti masakan china umumnya.

Selesai makan kami berkeliling kota dengan bus,melewati Champs-Elysées, museum Louvre, dan lain-lain yang terletak di kota lama Paris.

The Invalid

Obelisk



Sayang karena keterbatasan waktu maka tidak sempat mengunjungi Museum Louvre yang menyimpan lukisan Monalisa ini.
Niat kabur dari group untuk ke Louvre ini luntur mengingat hanya tersisa waktu beberapa jam saja. Jadi hanya bisa memandang gedung museum dengan piramidnya dari balik kaca bis :(



Perhentian berikutnya adalah toko minyak wangi (Duty Free Shop), mungkin turis dari Indonesia banyak yang ke Paris, toko ini memiliki pramuniaga orang Indonesia.
Jadi kalau mau berbelanja tidak usah kuatir masalah komunikasi.
Karena tidak berbelanja minyak wangi, kami meninggalkan anggota tour yang lain dan langsung menuju Gallary Lafayette, pusat perbelanjaan yang menjual barang-barang bermerk.
Letaknya tidak terlalu jauh dari toko minyak wangi, hanya 5 menit jalan kaki. Langit tetap kurang bersahabat, hujan turun rintik-rintik.
Tidak mau kalah dari yang lain, kita juga keliling, masuk butik LV, ramai, dipenuhi pengunjung orang China dan Indonesia, serasa lagi di Senayan City jadinya.
Takjub rasanya melihat orang-orang itu berbelanja, ada yang membeli tas LV, Cartier, Aigner, dan lain-lain. Sementara kami hanya melihat-lihat harga barang saja,kantong tidak tebal soalnya.
Gallary Lafayette memang sudah terbiasa menjual barang untuk turis, jadi sudah menyediakan form-form untuk pengembalian pajak (tax refund). Di Paris pengembalian pajak sebesar 12% dengan minimum pembelanjaan € 175.
Di lantai atas juga ada supermarket serta stand yang berjualan kue-kue seperti opera cake, tiramisu dan lain-lain dengan harga sekitar € 5,95.
Haus setelah berputar-putar tidak usah kuatir, di beberapa tempat disediakan air minum, gratis. Sekalian isi botol minum, lumayan bisa irit beberapa Euro.

Puas keliling-keliling, dan yang lain sudah selesai berbelanja, kami menuju restoran untuk makan malam. Lalu kembali ke hotel, lalu lintas tetap padat, kalau istilah di salah satu
radio di Jakarta dibilang 'Ramai Lancar'.

(masih belum puas keliling Paris, suatu hari nanti pasti akan kembali ke Paris dan mejelajah hingga puas, doakan ya)

No comments: