Monday, October 20, 2008

Eropa Hari ke-4

5 Oktober 2008
Amsterdam - Canal Cruise dan Volendam

Pagi di mulai dengan sarapan. Menu sarapan di hotel di Amsterdam ini yang paling lengkap, benar-benar seperti sarapan hotel bintang empat di Indonesia.
Aneka roti, butter, selai, bermacam-macam sereal, jus buah, aneka buah-buahan, ditambah scramble eeg, telur rebus (matang dan setengah matang), baked tomato, dan sosis juga beberapa jenis cracker.
Rencana perjalanan hari ini dimulai dengan canal cruise. Amsterdam dikenal dengan kota yang banyak kanal, mirip-mirip kanal di jalan Hayam Wuruk, Jakarta.

kapal dipenuhi turis-turis dari Indonesia

Hari yang dingin, hujan dan berangin. Untung kapal yang kami tumpangi tertutup oleh kaca-kaca. Kapal melewati rumah-rumah perahu yang berada di sisi kanal, beranda depan rumah banyak dihiasi pot-pot bunga. Karena kapal dipenuhi oleh wisatawan Indonesia, maka kaset audio keterangan wisata yang diputar menggunakan bahasa Indonesia. Menurut informasi yang disampaikan rumah-rumah perahu tersebut memiliki saluran air, gas dan saluran pembuangan sendiri, meski dibilang rumah perahu, tapi tampaknya berdiri permanen (kalau di Jakarta mungkin rumah-rumah di bantaran kali Ciliwung).

(foto rumah di tepi sungai diambil dari dalam kapal, jendela penuh air hujan)

Di beberapa tempat kapal harus melewati bagian bawah jembatan, beberapa jembatan berlangit-langit rendah dengan sisi yang sempit, sehingga nahkkoda kapal harus menyetir dengan hati-hati.





kapal di depan museum bahari, dulu kapal digunakan untuk membawa rempah-rempah.





Banyak bangunan di sisi jalan pinggir kanal merupakan bangunan kuno zaman VOC, namun di bagian lain sudah apartemen-apartemen modern.



Perjalanan canal cruise memakan waktu kurang lebih 1 jam, dengan perhentian di Gassan 121.

dok perhentian di gedung Gassan

Gassan 121 merupakan tempat pengasahan batu berlian, menurut keterangan perusahaan ini, mereka satu-satunya perusahaan yang mampu memotong berlian hingga 121 potongan sehingga kilauannya menjadi lebih cemerlang.

Setelah mendengarkan keterangan dan melihat batu berlian yang cemerlang dengan 121 potongan, kami meninggalkan anggota tour lain yang masih memilih-milih berlian yang ingin dibeli.
Sambil menunggu yang lain berbelanja, kami melihat showroom perhiasan, serta minum kopi atau teh yang telah disediakan khusus untuk pengunjung.

Bis untuk turis, rute tertulis di badan bis

Selesai makan siang, kami menuju Volendam, kota wisata dimana para turis bisa berfoto mengenakan pakaian tradisional Belanda.
Sebelum tiba lokasi wisata, kami mampir ke tempat pembuatan klompen dan keju. Mula-mula kami diperlihatkan cara pembuatan keju. Kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan cara tradisional membuat klompen (bakiak Belanda), salah satu pengunjung diundang untuk mencoba memotong kayunya. Rupanya sangat keras, tidak semudah seperti yang terlihat pada saat peragaan. Namun sekarang mereka sudah menggunakan mesin untuk membuat klompen.






Saat ini klompen masih dipakai oleh petani-petani Belanda. Tempat ini juga menjual souvenir berupa klompen dan keju. Untuk harga klompen, dan souvenir lainnya sedikit lebih mahal. Kami membeli keju dengan rasa lada dan bawang untuk dibawa pulang.

Sebelum tiba di Volendam, kami berhenti di depan satu kincir angin untuk sesi foto, sayang hujan deras dan angin kencang.
Jadi sebagian peserta cuma melihat dari balik kaca bis, sementara yang ingin berfoto harus rela berhujan ria, sambil kedinginan.

Volendam terletak di tepi laut, dalam cuaca kurang bersahabat ini, kami sempat basah kuyup dan kedinginan.


Di sisi kanan-kiri jalan terdapat banyak toko yang menjual cindera mata khas Belanda, seperti klompen, gantungan kunci, coklat dan lain-lain.


Hujan masih turun disertai angin, Volendam terletak di tepi laut, angin bertiup makin kencang.
Iseng-iseng kami mencoba cemilannya, udang goreng yang dimakan dengan saus tartar harga seporsi € 12, harga dihitung berdasarkan berat porsi makanan.

Selesai belanja dan berfoto kami kembali ke kota Amsterdam untuk menikmati makan malam. Di kota ini rupanya cukup banyak restoran yang menyajikan masakan Indonesia.
Sesuai dengan janji tour guide kami dibawa ke restoran Indonesia, namanya "Selecta", menu makan malamnya: gado-gado, soto (banyakan kuahnya daripada isi), sate ayam, capcai, ayam goreng, dan rendang.
Semua makan dengan lahap, kangen oi sama makanan Indonesia, walaupun gak se-maknyus yang di tanah air, tapi enak juga.
Restoran ini juga dipenuhi oleh peserta grup tour lain.

menu makanan di Selecta

Dengan perut terisi penuh kami menuju hotel untuk beristirahat.

No comments: