Sunday, October 26, 2008

Eropa Hari Ke-9

10 Oktober 2008

Venice - Pisa

Pagi hari ini akhirnya bisa melihat bangunan hotel dengan lebih jelas, sarapan kurang lebih sama dengan hari-hari sebelumnya.
Bis sudah siap menanti dan akan mengantar ke dermaga, namun sebelumnya harus membayar pajak yang kemarin belum sempat dilakukan.
Pagi ini kami bisa melihat dengan jelas pemandangan sempit yang dilewati semalam untuk mencapai hotel, astaga benar-benar sempit, hingga kalau ada mobil dari arah yang berlawanan, mereka harus memarkir di pinggir jalan supaya bis bisa melaju tanpa harus menyerempet. Jadinya pemandangannya lucu, dari jauh mobil-mobil sudah melihat bis kami,langsung parkir di pinggir-pinggir ladang, meski demikian jarang terdengar klakson mobil ataupun pengemudi yang ngotot ingin jalan duluan. Seru juga.

Saat tiba di dermaga, sebuah kapal sudah menunggu kami, perjalanan menyeberangi laut untuk mencapai lokasi wisata.
Cuaca sangat cerah, matahari bersinar terang. Kali ini kembali muncul local guide yang menerangkan sejarah Venesia serta nama bangunan yang ada. Di La Piazza San Marco banyak burung merpati berterbangan yang menanti makanan dari pengunjung. Gereja San Marco sangat indah, langit-langitnya penuh dengan mosaik,dengan pilar-pilar pualam yang kokoh namun sayang tidak boleh difoto.
Untuk naik ke lantai atas gereja, pengunjung harus membayar € 4.

Mozaik di bagian luar gereja San Marco




Menara jam yang ada di Piazza San Marco sudah berusia 500 tahun dan masih bekerja dengan baik menggunakan peralatan seperti pada awal pembuatannya.
Ada 2 buah jam di menara tersebut, menggunakan lambang zodiak dan angka romawi.Lonceng di atas menara berbunyi setiap jam, dengan cara digoyangkan oleh patung di sebelah kanan, dan dipukul oleh patung sebelah kiri.
Sementara itu patung/ukiran 'singa' lambang San Marco bertebaran di mana-mana. Patung berbentuk singa dan bersayap ini sempat disebutkan dalam novel Lion Boy.








lonceng dengan tanda zodiak

ukiran patung 'singa'

Venesia terkenal dengan gelas tiupnya yang terbuat dari bahan pasir dan bahan lainnya, serta dibakar dengan panas lebih dari 900 derajat celcius. Peragaan pembuatan gelas tiup diperlihatkan pada para pengunjung, pembuatnya memerlukan keahlian khusus, hasil jadinya pun sangat indah. Mereka mengaku masih menggunakan cara dan bahan tradisional sejak zaman dahulu.
Barang-barang yang dijual tidak hanya berbentuk cangkir, tapi ada pula pajangan dan perhiasan serta peralatan makan. Untuk memudahkan wisatawan membawa pulang hasil buatan mereka, kemasan yang kuat dan aman sudah disiapkan.
Selain itu cindera mata lain yang banyak dijual adalah topeng-topeng. Venesia terkenal dengan pesta topengnya, seperti yang sering diceritakan di novel-novel.

Meski Venesia terkenal dengan gondolanya, namun kami tidak ikut mencoba karena harga yang kurang cocok dengan kantong. Untuk menyewa satu gondola harus membayar € 120. Terpaksa hanya melihat orang-orang yang naik gondola sambil dinyanyikan lagu oleh pendayungnya. Namun kanal-kanal ini warna airnya agak abu-abu walaupun tetap lebih bersih jika dibandingkan dengan air kanal yang ada di Jakarta.
Gondola

Setelah berhari-hari kedinginan, kali ini cuaca sangat panas, keringat mengucur akhirnya kami membeli gelato, nyam... lumayan juga.

Waktu pertemuan sudah tiba, grup kembali berkumpul untuk makan siang. Saat perjalanan menuju restoran, kami melewati semacam pasar, penjualnya menggunakan mobil.
Tiba di restoran ada sedikit masalah, rupanya pemesanan tempat yang dilakukan oleh agen tidak diterima pihak restoran. Setelah akhirnya menelepon ulang ke agen yang memesan, dan pembicaraan panjang dengan pihak restoran kami pun mendapat tempat duduk. Menu yang disajikan adalah makanan yang mudah dan cepat dimasak, karena perut sudah lapar dan lelah menunggu kami pun makan dengan cukup lahap.

pasar

Usai makan siang, perjalanan kembali dilanjutkan menuju kota Pisa yang terkenal dengan menara miringnya.
Entah kenapa rasanya mengantuk sekali, sehingga tertidur sepanjang perjalanan.
Tiba di Pisa kembali kami membayar pajak wisata, lalu menuju tempat parkir bis karena tidak diizinkan menurunkan penumpang di dekat menara Pisa. Untuk itu pemerintah sudah menyediakan bis gratis khusus dari tempat parkir ke menara, ke lokasi wisata, dengan bis terakhir pukul 7 malam.
Di depan kompleks menara Pisa banyak sekali penjual cindera mata, juga orang-orang afrika yang menggelar dagangan. Salah satunya menjual tas-tas bermerk yang bajakan, rupanya bukan cuma mangga dua yang menjual tas aspal.

Menara miring Pisa sendiri mulai dibangun pada tahun 1173, yang sore hari itu berwarna keemasan ditimpa cahaya matahari.
Kompleks tempat menara miring ini berdiri disebut Piazza del Duomo atau Piazza dei Miracoli (Square of Miracles). Dalam kompleks terdapat Duomo (katedral), Baptistery (yang beratap kubah), dan Camposanto monumentale (monumental cemetery.
Sayangnya lagi-lagi waktu terbatas :( jadi tidak berkeliling di dalam gereja maupun naik ke atas menara.
menara miring pisa

Duomo

Baptistery

piazza dei duomo

Sudah waktunya untuk makan malam, dan kembali ke hotel untuk beristirahat.

No comments: