Thursday, October 23, 2008

Eropa Hari ke-7

8 Oktober 2008

Mt. Titlis - Lucern

Bangun pagi dengan penuh semangat, hari ini kami dijadwalkan untuk naik ke gunung Titlis. Saat menunggu jam sarapan, iseng-iseng menonton siaran tv yang menyebutkan perkiraan suhu di puncak gunung sekitar -2 C. Agar bisa bertahan dengan suhu di bawah nol, kami sudah menyiapkan jaket, sarung tangan, topi, serta syal.
Sebelum sarapan kami berjalan-jalan di luar hotel, hari masih cukup gelap meski sudah pukul 7 pagi. Es-es putih di puncak gunung mengintip di balik kegelapan.
Usai sarapan, semua anggota tour sudah siap menuju stasiun kereta gantung (Cable Car). Masing-masing dibagikan kartu untuk memasuki stasiun.
Mt. Titlis berada di ketinggian 3028 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai puncak gunung kami berganti kereta gantung sebanyak 3 kali. Kereta gantung pertama hanya memuat 6 orang, yang kedua sekitar 25 orang, sedang yang terakhir berbentuk bulatan dapat memuat 72 orang. Kereta gantung terakhir ini bisa berputar 360 derajat.
Perjalanan naik kereta gantung ini memakan waktu kurang lebih 30 menit. Indahnya pegunungan es, dan Engelberg yang di lihat dari atas kereta gantung sungguh luar biasa.

kota Engelberg




dari atas cable car

pemandangan dari dalam cable car



Begitu tiba di puncak gunung semilir angin yang bertiup membuat tubuh menggigil. Jaket segera ditarik hingga menutupi leher, topi mulai dipakai.
Kami tiba di sebuah gedung, untuk keluar ke tempat yang bersalju harus naik ke lantai 5.
Keluar pintu ruangan langsung berhadapan dengan hamparan salu, tangan rasanya mulai membeku sehingga selalu disembunyikan di dalam kantong.
Jalan-jalan di atas salju seru juga, sambil melihat anak-anak main lempar bola salju. Ada juga yang iseng mau buat boneka salju, tapi tangan tidak tahan dingin, akhirnya menyerah setengah jalan.





Karena dingin perut menjadi lapar, kami mencari apa yang bisa dimakan. Rupanya ada yang menjual pop mie korea dengan rasa 'hot & spicy', harganya CHF 6,5 plus secangkir kopi panas CHF 2,5. Makan mie instan panas dan pedas di tengah udara dingin yang menggigit rasanya nikmat sekali. Apalagi setelah berhari-hari makan chinese food, kangen juga makan yang pedas-pedas.

Badan kembali hangat setelah makan, kami menuju gua glacier berdinding es. Ukurannya tidak terlalu besar, tapi kapan lagi bisa masuk ke gua es.

Siang hari kami makan di restoran yang ada di gedung itu, menu masakannya kurang lebih mirip dengan chinese food dengan rasa ya lumayan sajalah.
Yang mengejutkan adalah di meja disediakan sambal dengan merek 'sambal oelek', rupanya hasil produksi Belanda, sayang rasanya asin sekali, kalah jauh dengan sambal buatan
Indonesia.



Sebelum turun ke Engelberg, sekali lagi kami keluar melihat salju, matahari bersinar terang sekali, hawa di luar tidak sedingin pagi tadi. Di luar orang semakin banyak, rupanya banyak orang yang naik ke puncak.

Setiba di Engelberg kami dijemput bis, kali ini bukan bis yang kemarin-kemarin kami naiki, karena pak supir butuh istirahat jadi kami naik bus lokal.
Perjalanan dari Engelberg ke kota Lucerne memakan waktu sekitar 45 menit. Pemandangannya indah dengan jalan yang berkelok-kelok.

Kota Lucern indah, dengan danau di tengah kota dan pemandangan yang luar biasa. Kami diajak ke toko Bucherer yang merupakan toko resmi pariwisata negara Swiss.
Toko ini menjual jam-jam merek terkenal salah satunya Rolex. Sebelumnya kami sudah dibagikan brosur toko Bucherer beserta voucher hadiah dari toko tersebut.
Hadiah ini diberikan pada pengunjung yang membawa voucher tanpa harus membeli apapun. Hadiahnya berupa sendok teh yang bagus.
Setelah melihat-lihat isi toko, kami membeli sebuah pisau victory knox dan bisa digrafir nama dengan gratis.



Karena tidak ada yang ingin dibeli lagi, kami berkeliling di sekitar toko yang juga merupakan tempat perbelanjaan. Di seberang jalan ada Chapel Bridge,landmark kota Lucerne ini memiliki atap yang dihiasi gambar-gambar
tentang kehidupan di masa lalu. Jembatan tersebut melintasi sungai yang airnya sangat jernih, beberapa angsa sedang berenang sambil kadang-kadang kepalanya masuk ke air untuk mencari makanan, burung-burung terbang di udara.





Tiba di seberang sungai, saat melewati hotel Schweizerhof kami melihat ada kereta wisata (city train luzern). Dengan membayar CHF 12/orang maka dapat berkeliling kota Lucerne selama
40 menit. Panduan wisata diberikan dengan audio dengan beberapa pilihan
bahasa, karena tidak ada bahasa Indonesia, kami mendengarkan dalam bahasa Inggris. Tiketnya sendiri dapat dibeli pada pengemudi kereta.
Dengan mengikuti city tour ini kami diajak berkeliling kota Lucerne, melewati gereja, bangunan-bangunan lama, stasiun kereta api, dan lain-lain, panduan wisata yang kami
dengarkan memberitahu sejarah kota Lucerne.

Kereta berhenti kembali di depan hotel Schweizerhof, dan kami pun kembali ke depan toko Bucherer untuk berkumpul dengan yang lain. Di deretan Bucherer ada sebuah toko kue, sambil menunggu kami membeli tiramisu, rasanya enak.

Pada waktu yang telah ditentukan, semua anggota grup telah berkumpul kembali dan kami pun menuju restoran untuk makan malam.
Dan seperti biasa menu makanan chinese food, bedanya kali ini pelayannya orang kulit hitam, serta koki bule. Baru pertama kali masuk restoran China tapi tidak tampak orang China yang
melayani.

Terakhir sebelum pulang ke hotel, kami mengunjungi Lion Monument, sayang hari sudah gelap, jadi tidak bisa melihat patung itu dengan jelas. Untungnya pada saat mengikuti city tour sempat melewati patung Singa ini meski dilihat dari kejauhan. Lalu kami pun kembali ke hotel di Engelberg.

No comments: